23.16
Brandalz SuROCKboyo Barat
Koran,Televisi,Radio tanpa lelah mengabarkan beberapa kejadian yang (saya)anggap sungguh memalukan tentang Bangsa ini,kasus mesuji yang mengakibatkan korban kurang lebih 30 orang dan sampe sekarang belum tahu bagai mana hasilnya,sudah terjadi lagi kasus penembakan di Bima Nusa Tenggara Timur,2 tewas dan 10 orang luka-luka (Luka Indonesia)...
"Peristiwa ini bermula ketika ratusan massa Kecamatan Lambu yang mengatasnamakan Front Rakyat Anti Tambang berunjuk rasa dengan memblokir Pelabuhan Sape. Mereka menuntut Bupati Bima, Ferry Zulkarnain, mencabut izin eksplorasi pertambangan emas PT Sumber Mineral Nusantara yang mendapat konsesi lahan 24.800 hektare"
Kenapa segampang itukah Aparat menembakan besi panas ke tubuh para Demonstran?yang katanya "memegang senjata harus ada test psikologi",dan belom tentu mereka benar-benar bersalah?haruskah dengan cara di tembak (mati)mereka mau berhenti?saya rasa tidak,yang pasti mereka akan menjadi kuat dan bertambah ganas dalam menjalankan aksinya(ingat tragedi 98).
Dalam hal ini siapa yang melakukan Kerusuhan atau lebih tepat menyulut Kerusuhan yang membuat stabilitas keamanan menjadi tambah kacau,Suara rakyat adalah Suara Tuhandan yang pasti tuntutan mereka murni dari kekacauan di lingkungan mereka.
Efek dari penembakan pengunjuk rasa adalah Aksi pembakaran Mapolsek Lambu bahwa aksi pembakaran tersebut dilakukan sebagai tindak balasan atas kekejaman aparat kepolisian yang telah menembaki dan memukuli para pengunjuk rasa yang sempat menduduki areal Pelabuhan Sape, Kecamatan Lambu. Dua pengunjuk rasa meninggal dunia akibat terkena tembakan Ploisi, dan puluhan lainnya luka-luka.
dan yang merupakan yang kedua kalinya sepanjang aksi massa menuntut dilakukannya penutupan terhadap dua perusahaan tambang yang beroperasi di daerah Lambu. Aksi pembakaran pertama terjadi pada akhir 2010, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa, terkecuali beberapa korban luka-luka.
Damailah Bangsaku...Damailah Negeriku....
"Peristiwa ini bermula ketika ratusan massa Kecamatan Lambu yang mengatasnamakan Front Rakyat Anti Tambang berunjuk rasa dengan memblokir Pelabuhan Sape. Mereka menuntut Bupati Bima, Ferry Zulkarnain, mencabut izin eksplorasi pertambangan emas PT Sumber Mineral Nusantara yang mendapat konsesi lahan 24.800 hektare"
Kenapa segampang itukah Aparat menembakan besi panas ke tubuh para Demonstran?yang katanya "memegang senjata harus ada test psikologi",dan belom tentu mereka benar-benar bersalah?haruskah dengan cara di tembak (mati)mereka mau berhenti?saya rasa tidak,yang pasti mereka akan menjadi kuat dan bertambah ganas dalam menjalankan aksinya(ingat tragedi 98).
Dalam hal ini siapa yang melakukan Kerusuhan atau lebih tepat menyulut Kerusuhan yang membuat stabilitas keamanan menjadi tambah kacau,Suara rakyat adalah Suara Tuhandan yang pasti tuntutan mereka murni dari kekacauan di lingkungan mereka.
Efek dari penembakan pengunjuk rasa adalah Aksi pembakaran Mapolsek Lambu bahwa aksi pembakaran tersebut dilakukan sebagai tindak balasan atas kekejaman aparat kepolisian yang telah menembaki dan memukuli para pengunjuk rasa yang sempat menduduki areal Pelabuhan Sape, Kecamatan Lambu. Dua pengunjuk rasa meninggal dunia akibat terkena tembakan Ploisi, dan puluhan lainnya luka-luka.
dan yang merupakan yang kedua kalinya sepanjang aksi massa menuntut dilakukannya penutupan terhadap dua perusahaan tambang yang beroperasi di daerah Lambu. Aksi pembakaran pertama terjadi pada akhir 2010, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa, terkecuali beberapa korban luka-luka.
Damailah Bangsaku...Damailah Negeriku....